Label

Jumat, 22 Juli 2016

sistem tata surya

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing benda langit dalam sistem tata surya tersebut:

1. Matahari

Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya terkumpul pada matahari (98%). Matahari sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua. Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri dari gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang 1.392.500 km, kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali lebih besar dari planet Jupiter.

matahari tata surya
Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari; korona, kromosfer, fotosfer, dan lapisan inti.

a. Korona

Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Bentuk korona seperti mahkota dengan warna keabu-abuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan suhunya mencapai 1 juta Kelvin.

b. Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi 4.500 kelvin.

c. Fotosfer

Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki ketebalan sepanjang 300 km.

d. Inti Matahari

Inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya reaksi fusi yang menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya seperlima puluh volume seluruh matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti ini membangkitkan 99% energi yang dibangkitkan oleh matahari.

2. Planet

Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Dahulu diketahui ada 9 planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam.

susunan urutan planet tata surya

Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:

Merkurius

  • Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan memiliki diameter 4.862 km sehingga merupakan planet terkecil.
  • Jarak planet Merkurius dengan Matahari sekitar 58 juta km. Merkurius membutuhkan 88 hari untuk berputar mengelilingi Matahari satu kali.
  • Karena letaknya yang cukup dekat dengan Matahari, permukaan Merkurius banyak terdapat kawah-kawah besar.
  • Merkunus terlihat paling terang dari Bumi dan kadang-kadang menampakkan diri sebagai titik kecil saat Matahari terbenam atau fajar menyingsing.
  • Suhunya di siang hari mencapai 430°C, tetapi di malam hari mencapai -170°C.
  • Merkurius tidak memiliki satelit.

Venus

  • Venus terletak antara orbit Merkurius dan orbit Bumi, memiliki garis tengah sekitar 12.100 km dan merupakan planet terdekat dengan Bumi.
  • Ukurannya yang hampir sama dengan Bumi membuatnya disebut sebagai Bumi kebar.
  • Dengan jarak 108 juta km dari matahari, Venus membutuhkan waktu 225 hari untuk sekali berevolusi mengelilingi matahari
  • Suhu permukaan Venus dapat mencapai 480 derajat Celsius sehingga sangat kering.
  • Venus merupakan planet putih yang bercahaya terang, tampak indah dan cemerlang.
  • Planet ini tampak menjelang Matahari terbit atau beberapa saat sesudah Matahari tenggelam. Orang menamakannya bintang fajar atau bintang timur atau bintang kejora. 

Bumi

  • Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang memiliki kehidupan, serta permukaannya terdiri dari lautan dan daratan.
  • Permukaan bumi akan terlihat berwarna hijau kebiru-biruan jika dilihat dari angkasa luar. Bentuk bumi bulat dan bergaris tengah 12.750 km.
  • Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km dan 2/3 luas permukaan bumi ditutupi lautan.
  • Bumi memiliki lapisan udara atau atmosfer. Kandungan atmosfer terdiri dari gas, yaitu oksigen dan nitrogen. Jenis gas lain tidak terlalu besar volumenya.
  • Atmosfer melindungi bumi dari sinar radiasi matahari yang membahayakan benda-benda langit yang tertari oleh gaya gravitasi bumi. Lapisan atmosfer juga menjaga suhu bumi di siang hari tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin
  • Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan. 

Mars

  • Keadaan Mars hampir mirip dengan bumi sehingga para ahli menyelidiki apakah di mars terdapat kehidupan
  • Planet Mars berwarna kemerah-merahan dan memiliki garis tengah sekitar 6.780 km.
  • Jaraknya dengan matahari sekitar 228 juta km dan membutuhkan waktu 687 hari untuk mengelilingi matahari.
  • Permukaan Mars juga kering seperti venus
  • Mars memiliki lapisan atmosfer yang tipis.
  • Di antara Mars dan Jupiter terdapat kumpulan benda langit kecil yang disebut asteroid atau planetoid.
  • Suhu Mars tidak terlalu tinggi, pada siang hari maksimal -13 derajat celsius dan pada malam hari -80 derajat celsius.
  • Mars mempunyai dua satelit, Demos dan Fobos, dan sebuah gunung Olympus yang tinginya dua kali tinggi gunung Everest. 

Jupiter

  • Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dan berwarna kekuning-kuningan.
  • Garis tengahnya 11 kali diameter Bumi atau sekitar 143.000 km.
  • Dengan jarak 778 juta km dari Matahari, Jupiter membutuhkan 12 tahun untuk mengelilingi matahari.
  • Atmosfer Jupiter banyak mengandung gas hidrogen dan helium
  • Karena batas permukaan Jupiter dan atmosfernya yang kurang jelas, Jupiter menyerupai bola gas yang amat besar.
  • Jumlah satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah Ganymeda. 

Saturnus

  • Saturnus termasuk planet nomor dua terbesar dalam tata surya.
  • Saturnus dikelilingi sebuah cincin raksasa yang terdiri dari debu-debu dan partikel-partikel kecil berwarna kekuning-kuningan.
  • Memiliki garis tengah 120.000 km dan jaraknya 1.428 juta km dari Matahari.
  • Untuk berevolusi, Saturnus membutuhkan waktu 29,5 tahun.
  • Saturnus memiliki 21 satelit dan yang terbesar adalah Titan.
  • Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar -145 derajat celsius.

Uranus

  • Uranus memiliki garis tengah sekitar 51.1118 km.
  • Jarak Uranis dengan Matahari kira-kira 2.869 juta km.
  • Uranus mengelilingi Matahari sekali edar membutuhkan waktu sekitar 84 tahun.
  • Arah rotasi Uranis berlawanan dengan planet lain.
  • Permukaan Uranus selalu diliputi awan tebal.
  • Suhu permukaan planet tersebut mencapai -180 derajat celsius.
  • Uranus memiliki lima belas buah satelit dan yang terbesar adalah Ariel.

Neptunus

  • Jika dilihat menggunakan teleskop, Neptunus tampak berwarna kehijau-hijauan.
  • Neptunus memiliki jarak dengan Matahari sekitar 4.495 juta km dan garis tengahnya 48.600 km.
  • Suhu permukaannya lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar -190 derajat celsius.
  • Untuk sekali berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun.
  • Keadaan Neptunus kurang banyak diketahui.
  • Satelit Neptunus ada dua, Triton dan Nereid.

3. Satelit

bulan satelit bumi tata surya

Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi matahari. Selain itu, satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain alat komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya.

4. Asteroid 

asteroid tata surya

Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan, sabuk lainnya bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari. Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang asteroid-asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.

5. Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Meteoroid, Meteor, dan Meteorit  tata surya

Salah satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak mempunyai lintasan. Benda ini kadang-kadang menubruk planet termasuk planet bumi. Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut dengan meteor. Ketika memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer. Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang sempat sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga bintang jatuh atau bintang beralih.

6. Komet

Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran kira-kira sepertiga batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga sekarang. Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Salah satu komet yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet Halley.

komet tata surya

Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.

7 benua didunia

7 Benua di Dunia

Berikut ini adalah 7 Benua di Dunia ini beserta Luas daratan dan Jumlah Populasinya.

Benua Asia

Luas Daratan                            : 44,579,000 km2 (29.5%)
Populasi Penduduk                : 4,164,252,000 Jiwa (60%)
Kepadatan Penduduk/km : 95/km2
Jumlah Negara                         : 45 Negara (Daftar Negara di Benua Asia)

Benua Afrika

Luas Daratan                             : 30,370,000 km2 (20.4%)
Populasi Penduduk                : 1,020,201.229 jiwa (15%)
Kepadatan Penduduk/km : 33.7/km2
Jumlah Negara                         : 54 Negara (Daftar Negara di Benua Afrika)

Benua Amerika Utara

Luas Daratan                             : 24,490,000 km2 (16.5%)
Populasi Penduduk                 : 542,056,000 jiwa (8%)
Kepadatan Penduduk/km2  : 22.1/km2
Jumlah Negara                          : 23 Negara (Daftar Negara di Benua Amerika Utara)

Benua Amerika Selatan

Luas Daratan                             : 17,840,000 km2 (12%)
Populasi Penduduk                 : 392,555,000 jiwa (6%)
Kepadatan Penduduk/km2  : 22/km2
Jumlah Negara                          : 12 Negara (Daftar Negara di Benua Amerika Selatan)

Benua Antartika

Luas Daratan                             : 13,720,000 km2 (9.2%)
Populasi Penduduk                : 4,490 jiwa
Kepadatan Penduduk/km2  : 0.0003/km2
Jumlah Negara                         : –

Benua Eropa

Luas Daratan                            : 10,180,000 km2 (6.8%)
Populasi Penduduk                : 738,199,000 jiwa (11%)
Kepadatan Penduduk/km2  : 72.5/km2
Jumlah Negara                         : 45 Negara (Daftar Negara di Benua Eropa)

Benua Australia dan Oseania

Luas Daratan                             : 9,008,500 km2 (5.9%)
Populasi Penduduk                 : 29,127,000 jiwa (0.4%)
Kepadatan Penduduk/km2  : 3.2/km2
Jumlah Negara                          : 14 Negara (Daftar Negara di Benua Australia dan Oseania)

pahlawan nasional indonesia

Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia.[1] Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya." – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara."[2] Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:[2]
  • Warga Negara Indonesia[a] yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
    • Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/ perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
    • Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
    • Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
  • Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
  • Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
  • Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
  • Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
  • Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
  • Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada walikota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar;[2] dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar.[1] Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibukota Indonesia Jakarta.[2] Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.[3]
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekrit Presiden No. 241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama Abdul Muis, yang wafat pada bulan sebelumnya.[4][5][6] Gelar ini digunakan saat pemerintahan Sukarno. Ketika Suharto berkuasa pada pertengahan 1960an, gelar terbut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 kepada sepuluh korban kudeta Gerakan 30 September yang gagal, sementara Sukarno dan mantan wakil presiden Mohammad Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia[3][4][6]
156 pria dan 12 wanita telah diangkat sebagai pahlawan nasional, yang paling terbaru adalah Bernard Wilhelm Lapian, Mas Isman, I Gusti Ngurah Made Agung, Ki Bagus Hadikusumo dan Mohammad Yasin pada tahun 2015.[7] Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di kepulauan Indonesia, dari Aceh di bagian barat sampai Papua di bagian timur. Mereka berasal dari berbagai etnis, meliputi pribumi Indonesia, etnis Tionghoa, dan Eurasia. Mereka meliputi perdana menteri, gerilyawan, menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, jurnalis, Ulama, dan seorang uskup.
Daftar berikut ini disajikan dalam urutan abjad; karena perbedaan konvensi budaya penamaan, tidak semua entri diurutkan menurut nama belakang. Daftar ini lebih melakukan penyortiran menurut tahun kelahiran, wafat, dan penetapan. Nama-nama distandarisasikan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dan tidak menggunakan ejaan aslinya.[b]

Daftar isi

  • 1 Pahlawan Nasional Indonesia
  • 2 Lihat pula
  • 3 Catatan penjelas
  • 4 Referensi
  • 5 Bacaan lanjutan
  • 6 Pranala luar

Pahlawan Nasional Indonesia

Seorang pria mengenakan jas dan peci menghadap ke depan
Abdul Haris Nasution
Seorang pria mengenakan seragam militer menghadap ke depan
Adnan Kapau Gani
Seorang pria mengenakan peci menghadap ke kiri
Agus Salim
Seorang pria mengenakan sorban menghadap ke depan
Antasari pada mata uang 2,000 rupiah
Seorang pria mengenakan seragam militer berpidato
Bung Tomo
Seorang wanita menghadap ke kiri
Cut Nyak Dhien pada mata uang 10,000 rupiah
Seorang wanita menghadap ke depan dan tersenyum
Fatmawati
Seorang pria memakai dasi menghadap ke depan
Hamengkubuwono IX
Seorang wanita mengenakan kebaya menghadap ke kanan
Kartini
Seorang pria mengenakan seragam menghadap ke kanan
Pakubuwono X
Seorang pria memakai kacamata menghadap ke depan
Mohammad Hatta
Seorang pria mengenakan kacamata dan songkok menghadap ke kiri
Mohammad Natsir
Seorang pria menghadap ke kiri
Mohammad Yamin
Seorang pria berjenggot menghadap ke depan
Sisingamangaraja XII pada mata uang 1,000 rupiah
Seorang pria mengenakan peci menghadap ke depan
Sudirman
Seorang pria memakai pakaian keuskupan menghadap ke depan
Albertus Soegijapranata
Seorang pria mengenakan peci menghadap ke kanan
Sukarno
Seorang pria menghadap ke kiri
Tan Malaka
Seorang pria mengenakan peci menghadap ke kiri
Urip Sumoharjo
Daftar isi
A • B • C • D • E • F • G • H • I • J • K • L • M • N • O • P • R • S • T • U • W • Y • Z
Pahlawan Nasional Indonesia
Nama Lahir Wafat Keterangan Penetapan Provinsi asal/pengusul Ref.
Abdul Halim 1911 1988 Aktivis kemerdekaan dan politisi, Perdana Menteri Indonesia 2008 Sumatera Barat [3][8]
Abdul Halim Majalengka 1887 1962 Aktivis kemerdekaan dan Ulama, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 2008 [9] Jawa Barat [10][8]
Abdul Haris Nasution 1918 2000 Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat 2002 Sumatera Utara [3][11]
Abdul Kadir 1771 1875 Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda 1999 Kalimantan Barat [3][12]
Abdul Malik Karim Amrullah 1908 1981 Sarjana Islam dan penulis sekaligus tokoh Muhammadiyah. 2011 Sumatera Barat [13]
Abdul Muis 1883 1959 Politisi, kemudian penulis 1959 Sumatera Barat [c][4][14]
Abdul Rahman Saleh 1909 1947 Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda 1974 D.I. Yogyakarta [4][15]
Abdul Wahab Hasbullah 1888 1971 Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama 2014 Jawa Timur [16]
Andi Abdullah Bau Massepe 1918 1947 Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki 2005 Sulawesi Selatan [3][17]
Achmad Subarjo 1896 1978 Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan 2009 Jawa Barat [3][18]
Adam Malik 1917 1984 Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga 1998 Sumatera Utara [3][19]
Adnan Kapau Gani 1905 1968 Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung Revolusi Nasional 2007 Sumatera Barat [3][20]
Nyi Ageng Serang 1752 1828 Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan 1974 Jawa Tengah [3][21]
Agus Salim 1884 1954 Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin Islam Minang 1961 Sumatera Barat [4][22]
Agustinus Adisucipto 1916 1947 Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda 1974 D.I. Yogyakarta [4][23]
Ahmad Dahlan 1868 1934 Pemimpin Islam Jawa, mendirikan Muhammadiyah; suami Siti Walidah 1961 D.I. Yogyakarta [4][24]
Ahmad Rifa'i 1786 1870 Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya 2004 Jawa Tengah [3][25]
Ahmad Yani 1922 1965 Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Jawa Tengah [4][26]
Alimin 1889 1964 Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia 1964 Jawa Tengah [4][27]
Amir Hamzah 1911 1946 Penyair dan nasionalis 1975 Sumatera Utara [3][28]
Antasari 1809 1862 Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Banjar 1968 Kalimantan Selatan [4][29]
Arie Frederik Lasut 1918 1949 Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda 1969 Sulawesi Utara [4][30]
Bagindo Azizchan 1910 1947 Walikota Padang, melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional 2005 Sumatera Barat [3][31]
Basuki Rahmat 1921 1969 Jenderal, saksi dari Supersemar 1969 Jawa Timur [4][32]
Bernard Wilhelm Lapian 1892 1977
2015 Sulawesi Utara [7]
Teungku Chik di Tiro 1836 1891 Tokoh Islam Aceh dan pemimpin gerilyawan yang melakukan perlawanan pasukan kolonial Belanda 1973 Aceh [4][33]
Cilik Riwut 1918 1987 Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya di Kalimantan Tengah 1998 Kalimantan Tengah [3][34]
Cipto Mangunkusumo 1886 1943 Politisi Jawa, mentor Sukarno 1964 Jawa Tengah [4][35]
Cokroaminoto 1883 1934 Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor Sukarno 1961 Jawa Timur [4][36]
Ernest Douwes Dekker 1879 1950 Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia 1961 Jawa Timur [d][4][37]
Dewi Sartika 1884 1947 Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di negara tersebut 1966 Jawa Barat [4][38]
Cut Nyak Dhien 1850 1908 Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial belanda; istri Teuku Umar 1964 Aceh [4][39]
Diponegoro 1785 1855 Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkan perang lima tahun melawan pasukan kolonial Belanda 1973 D.I. Yogyakarta [4][40]
Donald Izacus Panjaitan 1925 1965 Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalam Gerakan 30 September 1965 Sumatera Utara [4][41]
Eddy Martadinata 1921 1966 Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter 1966 Jawa Barat [4][42]
Fakhruddin 1890 1929 Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji Indonesia; tokoh Muhammadiyah. 1964 D.I. Yogyakarta [4][43]
Fatmawati 1923 1980 Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri Sukarno 2000 Bengkulu [3][44]
Ferdinand Lumbantobing 1899 1962 Doktor dan politisi, memperjuangkan hak asasi pasukan buruh 1962 Sumatera Utara [4][45]
Frans Kaisiepo 1921 1979 Nasionalis Papua yang membantu dalam akuisisi Papua 1993 Papua [3][46]
Gatot Mangkupraja 1896 1968 Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air 2004 Jawa Barat [3][47]
Gatot Subroto 1907 1962 Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat 1962 Jawa Tengah [4][48]
Halim Perdanakusuma 1922 1947 Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional 1975 Jawa Timur [3][49]
Hamengkubuwono I 1717 1792 Sultan Yogyakarta, melakukan perlawanan terhadap VOC, mendirikan Yogyakarta 2006 D.I. Yogyakarta [3][50]
Hamengkubuwono IX 1912 1988 Sultan Yogyakarta, aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, dan politisi; Wakil Presiden Indonesia kedua 1990 D.I. Yogyakarta [3][51]
Harun Bin Said 1947 1968 Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia 1968 Jawa Timur [e][4][52]
Hasan Basri 1923 1984 Prajurit selama Revolusi Nasional Indonesia, mendukung integrasi Kalimantan di Indonesia 2001 Kalimantan Selatan [3][53]
Hasanuddin 1631 1670 Sultan Gowa, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda 1973 Sulawesi Selatan [4][54]
Hasyim Asy'ari 1875 1947 Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama 1964 Jawa Timur [4][55]
Hazairin 1906 1975 Sarjana legal, aktivis kemerdekaan, menteri pemerintahan, dan pengajar 1999 Sumatera Barat [3][56]
Herman Johannes 1912 1992 Insinyur, membuat senjata selama Revolusi Nasional, membantu pendirian Universitas Gadjah Mada 2009 Nusa Tenggara Timur [3][57]
Ida Anak Agung Gde Agung 1921 1999 Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan 2007 Bali [3][58]
Idham Chalid 1921 2010 Pemimpin Nahdlatul Ulama, politisi 2011 Kalimantan Selatan [13][59]
Ilyas Yakoub 1903 1958 Aktivis kemerdekaan, politisi, dan anggota pasukan gerilyawan 1999 Sumatera Barat [3][60]
Tuanku Imam Bonjol 1772 1864 Tokoh Islam dari Sumatera Barat yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Padri 1973 Sumatera Barat [4][61]
Radin Inten II 1834 1856 Bangsawan dari Lampung, memimpin revolusi penyerangan penjajah Belanda 1986 Lampung [3][62]
Iskandar Muda 1593 1636 Sultan Aceh, memperluas pengaruh negara 1993 Aceh [f][3][63]
Ismail Marzuki 1914 1958 Komposer yang membuat sejumlah lagu kebangsaan 2004 DKI Jakarta [3][64]
Iswahyudi 1918 1947 Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional 1975 Jawa Timur [3][65]
Iwa Kusumasumantri 1899 1971 Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politisi 2002 Jawa Barat [3][66]
Izaak Huru Doko 1913 1985 Aktivis kemerdekaan dan pengajar, membantu pendirian Universitas Udayana 2006 Nusa Tenggara Timur [3][67]
Jamin Ginting 1921 1974 Pejuang kemerdekaan menentang pemerintah Hindia Belanda di Tanah Karo 2014 Sumatera Utara [16]
Janatin 1943 1968 Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia 1968 Jawa Tengah [g][4][68]
Jatikusumo 1917 1992 Jenderal Angkatan Darat dan politisi 2002 Jawa Tengah [3][69]
Andi Jemma 1935 1965 Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saar Revolusi Nasional 2002 Sulawesi Selatan [3][70]
Johannes Abraham Dimara 1916 2000 Pimpinan tentara Papua yang membantu dalam akuisisi Papua 2010 Papua [71]
Johannes Leimena 1905 1977 Menteri Kesehatan Pertama, mengembangkan sistem klinik Puskesmas 2010 Maluku [71]
Juanda Kartawijaya 1911 1963 Politisi Sunda, Perdana Menteri Indonesia terakhir 1963 Jawa Barat [4][72]
Karel Satsuit Tubun 1928 1965 Brigadir polisi, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Maluku [4][73]
Kartini 1879 1904 Tokoh hak asasi perempuan Jawa 1964 Jawa Tengah [4][74]
Ignatius Joseph Kasimo 1900 1986 Aktivis kemerdekaan, pemimpin Partai Katolik 2011 D.I. Yogyakarta [13][75]
Katamso Darmokusumo 1923 1965 Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Jawa Tengah [4][76]
I Gusti Ketut Jelantik Tidak diketahui 1849 Pemimpin Bali yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda 1993 Bali [3][77]
I Gusti Ketut Puja 1904 1957 Gubernur Bali pertama 2011 Bali [13][78]
Ki Bagus Hadikusumo 1890 1954
2015 D.I. Yogyakarta [7]
Ki Hajar Dewantara 1889 1959 Pengajar dan menteri pemerintahan, mendirikan Taman Siswa, saudara Suryopranoto 1959 D.I. Yogyakarta [4][79]
Ki Sarmidi Mangunsarkoro 1904 1957 Pengajar bersama dengan Budi Utomo dan Taman Siswa, menteri pemerintahan 2011 Jawa Tengah [13][80]
Kiras Bangun 1852 1942 Pemimpin gerilyawan Batak yang melawan penjajah Belanda 2005 Sumatera Utara [3][81]
Kusumah Atmaja 1898 1952 Ketua Kehakiman Mahkamah Agung Pertama 1965 Jawa Barat [4][82]
La Maddukelleng 1700 1765 Bangsawan dari Kesultanan Paser, mengusir pasukan Belanda dari Kerajaan Wajo 1998 Sulawesi Selatan [3][83]
Lambertus Nicodemus Palar 1900 1981 Diplomat, menegosiasikan pengakuan Indonesia saat Revolusi 2013 Sulawesi Utara [84]
John Lie 1911 1988 Laksamana Muda Angkatan Laut, menyeludupkan barang untuk membantu Revolusi Nasional 2009 Sulawesi Utara [3][85]
Mahmud Badaruddin II 1767 1852 Sultan Palembang, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Belanda 1984 Sumatera Selatan [3][86]
Mangkunegara I 1725 1795 Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah 1988 Jawa Tengah [3][87]
Andi Mappanyukki 1885 1967 Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920an dan 30an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe 2004 Sulawesi Selatan [3][88]
Maria Walanda Maramis 1872 1924 Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar 1969 Sulawesi Utara [4][89]
Martha Christina Tiahahu 1800 1818 Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda 1969 Maluku [4][90]
Marthen Indey 1912 1986 Nasionalis dan aktivis kemerdekaan, menawarkan intergrasi Papua di Indonesia 1993 Papua [3][91]
Mas Isman 1924 1982
2015 Jawa Timur [7]
Mas Mansur 1896 1946 Sarjana Islam, pemimpin Muhammadiyah 1964 Jawa Timur [4][92]
Mas Tirtodarmo Haryono 1924 1965 Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Jawa Timur [4][93]
Maskun Sumadireja 1907 1986 Aktivis kemerdekaan dan politisi 2004 Jawa Barat [3][94]
Cut Nyak Meutia 1870 1910 Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda 1964 Aceh [4][95]
Mohammad Hatta 1902 1980 Aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia Pertama 2012 Sumatera Barat [h][96][97]
Mohammad Husni Thamrin 1894 1941 Politisi dan aktivis kemerdekaan 1960 DKI Jakarta [4][98]
Mohammad Natsir 1908 1993 Sarjana Islam dan politisi, Perdana Menteri Indonesia kelima 2008 Sumatera Barat [3][99]
Teuku Muhammad Hasan 1906 1997 Aktivis kemerdekaan, gubernur Sumatera pertama 2006 Aceh [3][100]
Muhammad Mangundiprojo 1905 1988 Pejuang kemerdekaan, pemimpin Pertempuran Surabaya 2014 Jawa Tengah [16]
Muhammad Yamin 1903 1962 Penyair yang menjadi politisi dan aktivis kemerdekaan 1973 Sumatera Barat [4][101]
Mohammad Yasin 1920 2012 Bapak Brimob Kepolisian RI 2015 Sulawesi Tenggara [7]
Mustopo 1913 1986 Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo 2007 Jawa Timur [3][102]
Muwardi 1907 1948 Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta 1964 Jawa Tengah [4][103]
Nani Wartabone 1907 1986 Aktivis kemerdekaan dan politisi, membantu memadamkan pemberontakan Permesta 2003 Gorontalo [3][104]
I Gusti Ngurah Made Agung 1876 1906
2015 Bali [7]
I Gusti Ngurah Rai 1917 1946 Pemimpin militer Bali saat Revolusi Nasional 1975 Bali [3][105]
Nuku Muhammad Amiruddin 1738 1805 Sultan Tidore, memimpin beberapa pertempuran laut melawan pasukan kolonial Belanda 1995 Maluku Utara [3][106]
Noer Alie 1914 1992 Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional 2006 Jawa Barat [3][107]
Teuku Nyak Arif 1899 1946 Politisi Aceh dan pemimpin perlawanan, gubernur Aceh pertama 1974 Aceh [108]
Opu Daeng Risaju 1880 1964 Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional 2006 Sulawesi Selatan [3][109]
Oto Iskandar di Nata 1897 1945 Politisi dan aktivis kemerdekaan 1973 Jawa Barat [4][110]
Pajonga Daeng Ngalie 1901 1958 Mengkoordinasikan penyerangan di Sulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional 2006 Sulawesi Selatan [3][111]
Pakubuwono VI 1807 1849 Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda 1964 Jawa Tengah [4][112]
Pakubuwono X 1866 1939 Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia 2011 Jawa Tengah [13][113]
Pattimura 1783 1817 Gerilyawan dari Maluku yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda 1973 Maluku [4][114]
Pierre Tendean 1939 1965 Prajurit Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 DKI Jakarta [4][115]
Pong Tiku 1846 1907 Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda 2002 Sulawesi Selatan [3][116]
Raja Ali Haji 1809 kr. 1870 Sejarawan dan penyair dari Riau 2004 Kepulauan Riau [3][117]
Raja Haji Fisabilillah 1727 1784 Pejuang dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda 1997 Riau [3][118]
Rajiman Wediodiningrat 1879 1952 Ketua Dewan Perwakilan Rakyat pertama 2013 D.I. Yogyakarta [84]
Ranggong Daeng Romo 1915 1947 Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional 2001 Sulawesi Selatan [3][119]
Rasuna Said 1910 1965 Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis 1974 Sumatera Barat [3][120]
Robert Wolter Monginsidi 1925 1949 Gerilyawan di Makassar saat Revolusi Nasional, dieksekusi oleh Belanda 1973 Sulawesi Selatan [4][121]
Saharjo 1909 1963 Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut 1963 Jawa Tengah [4][122]
Sam Ratulangi 1890 1949 Politisi Minahasa dan pendukung kemerdekaan Indonesia 1961 Sulawesi Utara [4][123]
Samanhudi 1878 1956 Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam 1961 Jawa Tengah [4][124]
Silas Papare 1918 1978 Memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Belanda, menawarkan integrasi Papua di Indonesia 1993 Papua [3][125]
Sisingamangaraja XII 1849 1907 Pemimpin Batak yang melakukan kampanye gerilyawan melawan pasukan kolonial Belanda 1961 Sumatera Utara [4][118]
Siswondo Parman 1918 1965 Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Jawa Tengah [4][126]
Siti Hartinah 1923 1996 Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah 1996 Jawa Tengah [3][127]
Siti Walidah 1872 1946 Pendiri Aisyiyah, tokoh Muhammadiyah, istri Ahmad Dahlan, 1971 D.I. Yogyakarta [i][4][128]
Slamet Riyadi 1927 1950 Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi 2007 Jawa Tengah [3][129]
Sudirman 1916 1950 Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional. 1964 Jawa Tengah [j][4][130]
Albertus Sugiyapranata 1896 1963 Uskup Katolik Jawa dan nasionalis 1963 Jawa Tengah [4][131]
Sugiyono Mangunwiyoto 1926 1965 Kolonel Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 D.I. Yogyakarta [4][132]
Suharso 1912 1971 Pelopor pengobatan prostesis 1973 Jawa Tengah [4][133]
Sukarjo Wiryopranoto 1903 1962 Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi 1962 Jawa Tengah [4][134]
Sukarni 1916 1971 Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi 2014 Jawa Timur [16]
Sukarno 1901 1970 Aktivis kemerdekaan yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Indonesia pertama 2012 Jawa Timur [h][96][97]
Sultan Agung 1591 1645 Sultan Mataram, melakukan perlawanan terhadap VOC 1975 D.I. Yogyakarta [3][135]
Andi Sultan Daeng Radja 1894 1963 Aktivis kemerdekaan dan politisi 2006 Sulawesi Selatan [3][136]
Supeno 1916 1949 Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional 1970 Jawa Tengah [4][137]
Supomo 1903 1958 Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi 1965 Jawa Tengah [4][138]
Suprapto 1920 1965 Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Jawa Tengah [4][139]
Supriyadi 1925 1945 Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar 1975 Jawa Timur [k][3][140]
Suroso 1893 1981 Politisi dan aktivis kemerdekaan 1986 Jawa Timur [3][141]
Suryo 1896 1948 Gubernur Jawa Timur saat Revolusi Nasional 1964 Jawa Timur [4][142]
Suryopranoto 1871 1959 Pengajar dan tokoh hak asasi pekerja, saudara Ki Hajar Dewantara 1959 D.I. Yogyakarta [4][143]
Sutan Syahrir 1909 1966 Politisi, Perdana Menteri Indonesia pertama 1966 Sumatera Barat [4][144]
Soetomo 1888 1938 pengajar Jawa, mendirikan Budi Utomo 1961 Jawa Timur [l][4][145]
Sutomo 1920 1981 Pemimpin militer yang memimpin perlawanan dalam Pertempuran Surabaya 2008 Jawa Timur [m][3][146]
Sutoyo Siswomiharjo 1922 1965 Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965 Jawa Tengah [4][147]
Syafruddin Prawiranegara 1911 1989 Gubernur Bank Indonesia pertama 2011 Banten [13]
Syarif Kasim II 1893 1968 Sultan Siak, menawarkan integrasi kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur 1998 Riau [3][137]
Tahi Bonar Simatupang 1920 1990 Jenderal yang menjabat sebagai ketua staff dari 1950 sampai 1954 2013 Sumatera Utara [84]
Tuanku Tambusai 1784 1882 Pemimpin Islam dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda saat Perang Padri 1995 Riau [3][148]
Tan Malaka 1884 1949 Politisi dan aktivis komunis Minang 1963 Sumatera Barat [4][149]
Thaha Syaifuddin 1816 1904 Sultan Jambi, memimpin pasukan revolusi melawan pasukan kolonial Belanda 1977 Jambi [3][150]
Tirtayasa 1631 1683 Gerilyawan dari Banten yang melakukan perlawanan terhadap Belanda 1970 Banten [4][151]
Tirto Adhi Suryo 1880 1918 Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya 2006 Jawa Tengah [3][152]
Teuku Umar 1854 1899 Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda; suami Cut Nyak Dhien 1973 Aceh [4][153]
Untung Surapati 1660 1706 Memimpin beberapa pemberontakan melawan VOC 1975 Jawa Timur [3][154]
Urip Sumoharjo 1893 1948 Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman 1964 Jawa Tengah [4][155]
Wage Rudolf Supratman 1903 1938 Komposer lagu kebangsaan "Indonesia Raya" 1971 DKI Jakarta [4][156]
Wahid Hasyim 1914 1953 Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama 1964 Jawa Timur [4][157]
Wahidin Sudirohusodo 1852 1917 Doktor dan pemimpin di Budi Utomo 1973 D.I. Yogyakarta [4][158]
Wilhelmus Zakaria Johannes 1895 1952 Pelopor pengobatan radiologi 1968 Nusa Tenggara Timur [4][159]
Yos Sudarso 1925 1962 Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda 1973 Jawa Tengah [4][160]
Yusuf Tajul Khalwati 1626 1699 Pemimpin Islam, memimpin pemberontakan gerilyawan melawan VOC 1995 Sulawesi Selatan [3][161]
Zainal Mustafa 1907 1944 Pemimpin Islam yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang 1972 Jawa Barat [4][162]
Zainul Arifin 1909 1963 Politisi dan gerilyawan, terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada Sukarno 1963 Sumatera Utara [4][163]