Tidak ada satupun kehidupan di atas bumi ini dapat berlangsung tanpa
adanya air. Namun ketersediaan air bersih yang siap dikonsumsi sudah
tidak mampu lagi untuk mencukupi kebutuhan manusia karena pertumbuhan
penduduk yang besar serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang
masih rendah. Air sebagai salah satu unsur penting di dalam proses
metabolisme tubuh manusia dan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk
hidup merupakan anugerah dari Tuhan yang harus kita jaga. Dapat kita
bayangkan seandainya di bumi ini sudah tidak ada air, sudah dapat
dipastikan tidak akan ada kehidupan.
Oleh karena itu, sebagai perwujudan rasa syukur, kita wajib menjaga, memelihara, dan melestarikan ketersediaan air bersih.
Oleh karena itu, sebagai perwujudan rasa syukur, kita wajib menjaga, memelihara, dan melestarikan ketersediaan air bersih.
Permasalahan kesulitan mendapatkan air bersih pada musim kering tiba
karena pada musim hujan air tidak terserap ke dalam tanah dengan baik.
Akibatnya, ketika musim hujan tiba, banyak air yang tercemar limbah dan
keruh yang menyebabkan berkurangnya kualitas air tawar seperti dapat
dilihat dari perubahan warna, rasa dan berbau akan mempengaruhi kualitas
hidup di masyarakat. Nah, pengolahan air bersih dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu;
1. cara fisika (mekanik)
Pengolahan air secara fisika dilakukan melalui teknik menghambat, mengendapkan, menyaring, dari sampah dan bahan fisik.
2. kimia.
Pengolahan air secara kimia delakukan dengan membunuh kuman dan
mengendapkan lumpur pencemar dengan bahan kimia seperti Polly Aluminium
Clorida ( PAC), tawas, dan kaporit.
Berikut ini tahapan umum dari penjernihan air yang sering dibuat oleh
masyarakat, yaitu penyaringan, pengendapan, absorbsi, dan adsorbs.
1. Penyaringan
Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang
terlarut di dalam air. Pada proses ini, filter berperan memisahkan air
dari partikel-partikel padatan. Bahan padatan yang disaring untuk
dipisahkan dari air antara lain kayu, daun, pasir, dan lumpur.
2. Pengendapan
Pengendapan bertujuan untuk memisahkan air dan partikel-partikel padat
yang terdapat di dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Benda
atau padatan yang berat jenisnya lebih besar daripada air akan mengendap
di dasar bak pengendapan.
3. Absorbsi
Absorbsi merupakan peristiwa penyerapan bahan-bahan tertentu yang
terlarut di dalam air. Bahan yang digunakan untuk menyerap disebut
absorben. Absorben inilah yang akan digunakan sebagai filter. Umumnya
absorben yang digunakan adalah karbon aktif. Contoh: arang batok kelapa
dan batu bara.
4. Adsorpsi
Adsorpsi merupakan proses penangkapan ion-ion yang terdapat di dalam
air. Zat penangkap ion disebut sebagai adsorben. Adsorben yang biasa
digunakan dalam proses adsorpsi adalah zeolite dan resin.
Pemilihan bahan penjernih air yang menggunakan cara penyaringan akan menentukan baik tidaknya
hasil penjernihan air yang akan kita gunakan. Bahan penyaring adalah
suatu material yang dapat menyerap berbagai kotoran, zat kimia, dan
polutan lain yang ada di dalam air. Bahan penyaring dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu bahan alam dan bahan buatan.
Alat penyaring air sederhana mudah kita buat dengan bahan yang ada di
sekitar dan menggunakan peralatan tangan yang kita miliki. Untuk membuat
alat penjernih air, dibutuhkan kemampuan teknik sebagai berikut.
a. Memotong
Membagi bahan yang akan digunakan sesuai ukuran bahan. Bahan yang
berbeda akan menentukan jenis alat pemotong yang berbeda pula. Misalnya:
memotong kawat menggunakan tang potong, sedangkan memotong kayu
menggunakan gergaji.
b. Melubangi
Membuat lubang pada bahan sesuai ukuran dengan bantuan alat seperti bor,
pisau raut, paku atau apa saja dengan ketentuan lobang rapi dan tidak
pecah.
Menyambung merupakan hal penting dalam membuat produk termasuk membuat alat penjernih air. Teknik menyambung dapat dilakukan dengan mengelem, mengelas, menyekrup, mengikat dan yang lainnya, bergantung pada karakter bahan yang akan disambung dengan harapan menghasilkan sambungan yang kuat dan baik. Menyambung dengan teknik mengelem tidaklah mudah. Hal yang harus diperhatikan pada saat mengelem adalah media apa yang akan dilem karena lem mempunyai karakter yang berbeda, contohnya lem kertas, lem plastik, besi, kayu, lem karet.
Pembuatan alat penjernih air dilakukan melalui prosedur atau tahapan sebagai berikut.
- Menentukan atau memutuskan model bentuk dan ukuran alat penjernih air yang akan dibuat, setelah sebelumnya melakukan pengamatan alur cara kerja penjernihan air baik melalui trainer, internet atau informasi alat penjernih air yang ada di daerah.
- Membuat sketsa gambar benda yang akan dibuat dan gambar teknik yang dilengkapi dengan ukuran.
- Menentukan dan menyiapkan alat tangan (hand tools) yang akan digunakan dan bahan alam apakah yang diperlukan sebagai penyaring serta sebagai wadah air, saluran penghubung pipa, selang atau bambu maupun keran yang dibutuhkan.
- Menentukan langkah membuat alat penjernih air, yaitu menentukan bagian mana yang akan dibuat terlebih dahulu.
- Membuat dan merakit alat penjernih air, sesuai rencana.
- Menguji merupakan bagian penting dalam pembuatan alat penjernih air dan dilanjutkan dengan menyempurnakan.
Hal pertama yang harus dipikirkan pada saat akan membuat alat penjernihan air adalah sebagai
berikut:
- Alat penjernih air yang akan dibuat harus dapat menjawab permasalahan yang dihadapi, apakah menyaring lumpur atau menyaring kuman, menyaring zat besi, atau ketiganya.
- Untuk ditempatkan di manakah alat penjernih air yang akan dibuat: apakah digunakan di sekolah, rumah, atau untuk satu kelompok masyarakat.
- Bahan penyaring apakah yang dapat melakukan penyaringan fisika/mekanis yang harus disiapkan?
- Pada alat penjernih air apakah bahan penyaringan mudah dibersihkan.
- Membuat disain/sketsa alat penjernih air yang akan dibuat, disesuaikan dengan kebutuhan.
- Membuat gambar teknik lengkap dengan ukurannya.
- Menentukan langkah kerja.
- Menuliskan alat yang akan digunakan.
Tahap ketiga adalah mulai membuat alat penjernih air:
- Membuat pipa penyaringan.
- Membuat penampung air kotor.
- Membuat penyaring air yang berisi lapisan-lapisan bahan penyaring dengan urutan yang tepat. Bahan penyaring dapat disesuaikan dengan yang ada di daerah. Bahan-bahan yang biasanya digunakan adalah batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, biji kelor, dan lain-lain. Peralatan yang digunakan juga dapat dipilih sesuai alat yang tersedia di sekolah atau rumah masing-masing.
- Menyiapkan penampungan air bersih, untuk hal itu tidak terlalu sulit untuk disiapkan yang penting tidak bocor dan ukurannya memadai.
Tahapan Pembuatan Penjernih Air dari Bahan Alami
Siapkan bahan;
1. Potongan Bata
2. Ijuk
3. Arang
4. Pasir dan Kerikil
Siapkan juga bahan lain yaitu;
- Drum plastik/bak kapasitas 100 liter sebanyak 2 buah
- Pipa PVC, diameter 0,5 inci
- Keran air
- Lem pipa
- Selotip
- Ember dan kawat
Alat
Gergaji kayu atau besi dapat digunakan
Proses Pembuatan
1) Membuat pipa penyaringan
Pemasangan keran pada drum dapat dibantu oleh orang dewasa sehingga
hasilnya lebih baik. Pemasangan bahan penjernih bisa dilakukan sendiri.
- Siapkan pipa PVC berdiameter 0,5 inci dengan panjang 35 cm, lubangi sekeliling pipa secara teratur dengan jarak 20 cm.
- Setelah itu, bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk, kemudian ijuk diikat dengan kawat. Ujung pipa dimasukkan ke soket ulir.
- Lubangi drum/bak pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
- Pada tabung pengendap, buat lubang kedua pada dasar drum dengan tutup sebagai tempat membuang endapan ke luar.
- Pasang pipa penyaring yang menggunakan ijuk pada kedua tabung seperti terlihat pada Gambar yang saya ambil dari http://www.iptek.net.id
2) Membuat drum/bak pengendap dan penyaring
- Sediakan tabung atau drum yang kosong.
- Isi drum penyaring berturut-turut dengan kerikil 20 cm, ijuk 5 cm, pasir 20 cm, arang tempurung kelapa 10 cm, ijuk lagi 10 cm, dan potongan bata 10 cm.
- Letakkan drum endapan dan penyaringan secara bertingkat atau berurutan. Tutup keran dan masukkan air dengan aliran alami atau dipompa.
- Tunggu kira-kira 30 menit, kemudian alirkan air dari drum pengendapan ke dalam drum penyaringan.
- Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari drum pengendapan.
Air keruh dimasukkan ke dalam drum pengendap dengan cara dipompa atau
dialirkan secara alami. Diamkan terlebih dahulu selama 30-40 menit.
Kemudian, air dialirkan ke dalam drum/bak penyaring. Setelah itu, air
keluar dari drum/bak penyaringan sudah bersih dari kotoran sehingga
dapat digunakan.
Demikian cara membuat alat penjernih air dengan bahan sederhana, jangan
lupakan juga unsur keselamatan diri saat bekerja, keselamatan bagi alat
jangan sampai rusak, keselamatan benda kerja, dan keselamatan lingkungan
tempat berkerja jangan sampai kotor serta keselamatan bagi orang lain
jangan sampai menimbulkan kecelakaan bagi orang lain. Hati-hati dalam
menggunakan peralatan. Gunakan juga alat pelindung diri seperti sarung
tangan untuk mencegah terkena benda tajam dan lem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar