Penggunaan tanda baca koma
Sumber : Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti `tetapi`
atau `melainkan`.
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3. a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimat.
Misalnya:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
Dia tahu bahwa soal itu penting.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya
`oleh karena itu`, `jadi`, `lagi pula`, `meskipun begitu`, `akan
tetapi`.
Misalnya:
... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah,
aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, nanti jatuh.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
"Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
7. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian
alamat, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau negeri
yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
Surabaya, 10 Mei 1960
Kuala Lumpur, Malaysia
Sumber : Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti `tetapi`
atau `melainkan`.
Misalnya:
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimat.
Misalnya:
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya
`oleh karena itu`, `jadi`, `lagi pula`, `meskipun begitu`, `akan
tetapi`.
Misalnya:
aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
Misalnya:
alamat, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau negeri
yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar