Label

Jumat, 24 Maret 2017

Tritura

Tuntutan Pembubaran PKI

Setelah PKI didakwa sebagai dalang Gerakan 30 September, berbagai aksi pemuda, pelajar,dan mahasiswa dalam bentuk kesatuan-kesatuan aksi semakin meningkat.

Kesatuan-kesatuan aksi tersebut antara lain KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia), KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia), KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia), dan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia).

Kesatuan-kesatuan aksi tersebut dengan gigih menuntut penyelesaian secara politis terhadap oknum-oknum yang terlibat Gerakan 30 September PKI. Akhirnya, pada tanggal 26 Oktober 1965 mereka membulatkan barisan dalam satu wadah yaitu Front Pancasila.
 Kesatuan-kesatuan aksi bersama rakyat membentuk Front Pancasila. Mereka yang terlibat dalam kesatuan-kesatuan aksi itulah yang sekarang dikenal Angkatan’66. Mereka menuntut penyelesaian secara politik peristiwa Gerakan 30 September PKI.


Ketidakpuasan masyarakat luas yang disebabkan oleh belum adanya penyelesaian politik terhadap peristiwa G 30 S/PKI dan situasi ekonomi yang terus memburuk, akhirnya meledak dalam bentuk demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa dan pelajar. Dengan dipelopori KAMI, dimulailah aksi-aksi demonstrasi mahasiswa UI pada tanggal 10 Januari 1966.

Isi TRITURA

Dalam kesempatan itu, pada tanggal 12 Januari 1966 di depan halaman gedung DPR-GR mereka mengajukan tiga tuntutan yang kemudian dikenal dengan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) kepada pemerintah.

Berikut ini isi Tritura.
  1. Bubarkan PKI.
  2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI.
  3. Turunkan harga perbaikan ekonomi.

Pada kenyataannya, Presiden Soekarno tidak menanggapi aksi-aksi para pemuda dan mahasiswa tersebut. Presiden Soekarno justru mengundang para wakil mahasiswa untuk mengikuti Sidang Paripurna Kabinet Dwikora pada tanggal 15 Januari 1966 di Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar